Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 07:09:37【Tempat Makan】972 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(2)
Artikel Terkait
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Resep Populer
Rekomendasi

CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG